Bab 84
Bab 84 Penyelamat Luna
Sesampai di rumah, suasana hati Luna sudah jauh membaik.
Ardika memanfaatkan waktu memarkir mobil untuk menelepon Jesika dan menyuruhnya menyelidiki semua informasi yang berkaitan dengan Delvin.
Setelah pergi ke rumah sakit jiwa untuk mengunjungi Ardika, Delvin langsung kecelakaan.
Pasti ada sesuatu di balik semua ini!
Pada saat yang sama.
Taman Hiburan Roms.
Tempat ini adalah markas Romi.
“Apa? Okin dan yang lainnya ditangkap oleh Korps Taring Harimau?”
Mendengar laporan dari bawahan, Romi sontak ketakutan hingga merosot ke kursinya.
Dia mengirim Okin dan lima puluh preman lainnya ke Kompleks Prime Melati untuk membuat
keributan, tak disangka beberapa saat kemudian, semuanya malah tidak dapat dihubungi.
Dia segera mengutus anak buahnya untuk mencari tahu keadaan.
Mereka kembali dengan kabar Okin dan yang lainnya ditangkap oleh Korps Taring Harimau!
Dia teringat akan hal–hal yang dialami Jinto.
Jangan–jangan Ardika memang bisa menggerakkan Korps Taring Harimau?
Romi gemetar ketakutan. Sekuat apa pun dia, dia tidak sanggup menghadapi lawan yang
bersenjata.
Dia segera menelepon Budi.
“Pak Budi, kita terkena masalah. Bocah bernama Ardika itu bisa menggerakkan Korps Taring
Harimau!”
“Dasar pecundang, bisa–bisanya kamu ketakutan karena masalah kecil ini!”
Budi yang berada di ujung lain telepon mendengus dingin dan langsung memarahinya.
Dulu, dia mana berani mengasari Romi seperti ini. Copyright Nôv/el/Dra/ma.Org.
Namun, sekarang dia mendapatkan dukungan dari Keluarga Mahasura. Oleh karena itu, dia tidak
menghargai Romi lagi.
Niat membunuh melintas di mata Romi. Budi sialan, beraninya berbicara seperti itu padanya!
1/3
+15 BONUS
Dia bergabung dengan Asosiasi Bahan Bangunan karena Keluarga Mahasura yang berada di ibu
kota provinsi.
Saat ini, terdengar suara Budi.
J
“Aku sudah menerima kabat. Hari ini, Korps Taring Harimau sedang latihan dan kebetulan mereka melewati lokasi konstruksi Kompleks Prime Melati. Pak Abdul adalah orang yang suka menegakkan keadilan. Tentu saja dia akan menangkap Okin dan yang lainnya ketika melihat
mereka membuat keributan.”
“Hah?”
Romi menjadi canggung.
Dia mengira Ardika sangat berkuasa, ternyata Korps Taring Harimau sedang latihan.
Dia menggertakkan giginya sambil berkata, “Lima puluh anak buahku sudah dibawa pergi oleh
Korps Taring Harimau, sekarang mereka nggak bisa dihubungi.”
“Cukup habiskan beberapa miliar untuk membebaskan mereka.”
Budi berkata dengan tenang, “Soal Grup Agung Makmur, besok kirim lebih banyak orang ke sana. Sebaiknya kirim semua bawahanmu untuk memberikan tekanan pada mereka. Mereka nggak
mungkin akan seberuntung hari ini lagi.”
“Oke!”
Romi mengangguk.
Dia mendengar beberapa kepala preman lain sudah berhasil menjalankan misi. Kini, sudah ada beberapa lokasi konstruksi yang setuju untuk membeli bahan bangunan dari Asosiasi Bahan Bangunan dan menghentikan kerja sama mereka dengan Grup Sentosa Jaya.
Besok, dia harus berhasil menundukkan Kompleks Prime Melati.
Kalau tidak, Romi akan dicap tidak kompeten!
Di Vila Cakrawala.
Luna juga sedang mengkhawatirkan masalah ini. “Okin ditangkap hari ini. Bosnya, Romi adalah
orang yang terkenal brutal di Kota Banyuli. Dia pasti nggak akan melepaskan kita begitu saja,
besok mereka pasti akan memblokir lokasi konstruksi lagi.”
“Mungkin besok Korps Taring Harimau akan mengadakan latihan lagi.”
Ardika tidak peduli. Lagi pula, makin banyak orang yang mereka utus, makin banyak yang bisa
dijadikan sebagai kuli gratis. Dengan begitu, dia bisa membantu istrinya meringankan
pengeluaran pembangunan. 9